FRAME SIZE
a.Extreem Close-up [ECU].
Pengambilan gambarnya fokus pada 1 objek , shoot ditangkap dengan jarak super dekat dengan objek.
Fungsinya untuk kedetilan suatu objek.
b.Big Cloe-up[BCU].
Pengambilan gambarnya mulai dari kepala sampai dagu objek.
Fungsi untuk menonjolkan ekpresi yang di keluarkan oleh objek.
c.Close-up[CU].
Pengambilan gambarnya mulai dari ujung kepala sampai leher.
Fungsinya untuk memberi gambaran jelas tetang objek.
d.Medium Close-up[MCU].
Pengambilan gambarnya dari ujung kepala sampai dada.
Fungsinya untuk mempertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.
e.Medium Shoot[MS].
Pengambilan gambarnya dari kepala sampai pinggang.
Fungsinya memperlihatkan sosok objek secara jelas.
f.Long Shoot [LS]
Pengambilan gambarnya antara objek dengan background 50:50 (sama rata)
fungsinya untuk menujukan objek dengan backgroundnya.
g.Extreem Long Shoot [ELS].
Pengambilan gambarnya melebihi long Shoot,background jauh lebih
ditonjolkan dibanding objek. Untuk menunjukkan objek tersebut bagian
dari lingkungannya.
1. Riset Awal
Kita cari tahu dulu tentang latar belakang yang ingin kita buat film.
Kalau serius, riset ini harusnya sangat detail, tetapi kalau mau
sederhana, kita bisa saja browsing dulu di internet atau bertanya kepada
teman atau orang yang sudah mengalaminya. Kita catat
data-data yang kita dapat tadi sebagai bahan referensi.
2. Siapkan Peralatan
Perlengkapan yang diperlukan adalah handycam atau kamera
video apa pun beserta baterai dan charger. Jangan lupa bawa juga
mikrofon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan yang paling
penting, kaset-kaset kosong
3. Riset Lapangan
Waktu sampai di tempat tujuan, kita harus melakukan riset lebih dalam
dari riset awal yang sudah kita lakukan di rumah. Cocokkan
data yang didapat saat riset awal dengan keadaan di lapangan.
Caranya : bisa jalan, ngobrol, dan nongkrong! Santai dan berusaha akrab dengan lingkungan yang akan kita filmkan.
4. Buat Alur Cerita Kasar
Tentukan siapa saja yang mau diangkat sebagai tokoh dalam film.
Biasanya, dari hasil riset di lapangan, kita bisa mendapatkan sebuah
ide yang lebih spesifik dan menarik untuk diangkat dari ide awal kita di
rumah. Misalnya, “Keseharian hidup badut di Dufan”. Kemudian, buatlah
alur cerita kasar dari ide tersebut. Misalnya, tugas-tugas si badut di
Dufan dan tempat-tempat wajib yang harus didatangi si badut.
5. Buatlah Sinopsis
Cerita singkat tentang seperti apa film yang kita buat ini. Dari
sinopsis kita bisa menentukan siapa saja yang harus kita wawancara,
daftar pertanyaan untuk setiap wawancara, dan daftar gambar-gambar
(footage) yangdibutuhkan di luar wawancara.
6. Syuting atau Pengambilan Gambar
Dari hasil riset, kita sudah tahu di mana saja dan kapan saja
orang-orangyang ingin kita wawancara berada. Ada beberapa hal yang mesti
diperhatikan untuk pengambilan gambar. Yang pertama, datangi dan minta
izin mereka untuk melakukan wawancara. Ingat, jangan sekali-kali merekam
wawancara tanpa izin! Tidak etis dan bisa bikin mereka tidak suka.
Kedua, jangan lupa menggunakan mikrofon tambahan ketika melakukan
wawancara, apalagi kalau kita berada di tengah keramaian. Ketiga,
gunakan daftar pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan,
tetapi jangan terlalu kaku, kita boleh bertanya hal-hal lain di luar
daftar tersebut.
Keempat, buat suasana wawancara sesantai mungkin, bertanyalah seperti
kita sedang mengobrol biasa. Sebab, keberadaan kamera video bisa
membuat orang gugup, jaim, dan tidak bisa menjawab jujur.
Kelima, gunakan tripod bila wawancara berlangsung cukup
lama dan tidak dilakukan sambil bergerak. Keenam, Selesaikan semua
wawancara dari daftar orang yang sudah kita buat. Setelah itu rekam
semua gambar yangsudah kita tulis dalam daftar footage kita. Kalau kita
masih punya waktu dankaset cadangan, kita boleh kok merekam
gambar-gambar tambahan lainyang mungkin nanti bisa berguna saat tahap
editing.
Ketujuh, setelah semua selesai direkam. Periksa lagi semua
daftar yang kita punya. Baca lagi sinopsis awal kita. Apa semua sudah
cukup. Jangan sampai ada yang terlupa.
7. Buat Alur Cerita Final
Sesuaikan hasil catatan dengan hasil wawancara yang sudah kita buat.
Masih sesuaikah? Harus diubahkah? Ke arah mana harus dikembangkan?
Hal ini sangat mungkin terjadi karena hasil wawancara bisa banget
menghasilkan data-data yang lebih banyak dan mungkin berbeda
dari apayang sudah kita siapkan sebelumnya. Enggak masalah kok.
Perbaiki danbuat sinopsis baru yang bisa disusun dari hasil
rekaman yang sudah kita tonton berulang kali.
Setelah selesai, barulah sinopsis final ini bisa jadi panduan untuk mulai mengedit.
8. Mengedit Film
Mulai capture hasil rekaman yang sudah kita pilih sebelumnya ke dalam
komputer menggunakan program editing yang biasa kita pakai. Setelah itu
susun film kita berdasarkan sinopsis final yang sudah kita buat
sebelumnya.
Masukkan footage-footage yang kita sudah rekam. Buat alur semenarik
mungkin, jangan terlalu banyak wawancara yang bisa membosankan.
Idealnya, panjang film 8-12 menit.
9. Musik Latar atau “Soundtrack”
Tambahkan musik latar yang sesuai, jangan pakai
musik orangsembarangan ya! Sebisa mungkin buat musik sendiri atau minta
teman yangpandai membuat musik untuk membuatkan music
untuk film ini.
10. Terakhir, koreksi warna atau “color correction”
Masukkan opening title (pilih judul yang catchy dan bisa
menggambarkan keseluruhan film), tambahkan credit title, mixing suara,
wrap! Jadikan DVD biar bisa ditonton beramai-ramai.
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR ATAU VIDEO
Ada beberapa teknik untuk pengambilan gambar atau video ,berikut teknik -teknik yang sering di gunakan:
1.SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR [CAMERA ANGLE].
a.Bird Eye View.
Pengambilan gambar yang dilakukan dari atas di ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak di bawah begitu kecil.
Pengambilan gambar dengan cara ini biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung -gedung tinggi.
Kalau anda suka melihat film-film Hollywood, tentunya teknik yang ini tidak asing lagi bagi anda.
b.High Angle.
Teknik pengambilan gambarnya dengan sudut pengambilan gambar tepat diatas objek,pengambilan gambar yang seperti ini memilki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.
c.Low Angle
Pengambilan gambar teknik ini yakni mengambil gambar dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle.
Kesan yang di timbulkan yaitu keagungngan atau kejayaan.
Biasanya teknik ini sering di gunakan untuk membuat sebuah karakater monster atau manusia raksasa.
d.Eye Level
Pengambilan gambar ini dengan sudut pandang sejajar dengan mata objek,tidak ada kesan dramatik tertentu yang di dapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkna pandangan mata seseorang yang berdiri.
e.Frog Level.
Sudut pengambilan ini di ambil sejajar dengan permukaan tempat objek menjadi sangat besar.
2.UKURAN GAMBAR[FRAME SIZE]
a.Extreem Close-up [ECU].
Pengambilan gambar sangat dekat sekali,hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek.
Fungsinya untuk kedetilan suatu objek.
b.Big Cloe-up[BCU].
Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek.
Fungsi untuk menonjolkan ekpresi yang di keluarkan oleh objek.
c.Close-up[CU].
Ukuran gambar hanya sebatas dari ujung kepala hingga leher.
Fungsinya untuk memberi gambaran jelas tetang objek.
d.Medium Close-up[MCU].
Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada.
Fungsinya untuk mempertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.
e.Mid Shoot[MS].
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang.
Fungsinya memperlihatkan sosok objek secara jelas.
f.Kneel Shoot[KS].
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut.
Funsinya hampir sama dengan Mid Shoot.
g. Full Shoot[FS]
Pengambilan gambar penuh dari kepala hingga kaki.
Fungsinya memeperlihatkan objek beserta lingkungannya.
h.Long Shoot [LS]
Pengambilan gambar lebih luas dari pada Fool Shoot.
Untuk mnujukan objek dengan latar belakangnya.
i.Extreem Long Shoot [ELS].
Pengambilan gambar melebihi long Shoot,menampilan linkungan si objek secara utuh.
Untuk menunjukkan objek tersebut bagian dari lingkungannya.
j.1 Shoot.
Pengambilan gambar satu objek.
Fungsinya memperlihatkan seseorang atau benda dalam frame.
k.2 Shoot.
Pengambilan gambar 2 objek
Untuk memperlihatkan adegan 2 orang yang sedang berkomunikasi.
l.3.Shoot
Pengambilan gambar 3 objek untuk memperlihatkan 3 orang yang sedang mengobrol.
m.Group Shoot
Pengambilan gambar sekumpulan objek
Untuk memperlihatkan adegan sekelompok orang dalam melakukan aktifitas.
3.GERAKAN KAMERA[MOVING CAMERA]
a.Zooming[In/out]
Gerakan yang dilakukan oleh lensa kamera mendekat maupun menjauh objek,gerakan ini merupakan fasilitas yang di sediakan oleh kamera vidio, dan kameramen hanya mengoperasikannya saja.
b.Panning[left/Right].
Yang di maksud gerakan panning yakni kamera bergerak dari tengah ke kanan atau dari tengah kekiri,namun bukan kameranya yang bergerak tapi tripodnya yang bergerak sesuai arah yang di inginkan.
c.Tilting[Up/Down].
Gerakan Tilting yitu gerakan keatas dan kebawah,masih menggunakan tripod sebagai alat bantu agar hasil gambar yang di dapatkan memuaskan dan stabil.
d.Dolly[In/Out].
Gerakan yang di lakukan yaitu gerakan maju mundur,hampir sama dengan gerakan Zooming namun pada Dolly yang bergerak adalah tripod yang telah di beri roda dengan cara mendorong tripod maju ataupun menariknya mundur.
e.Follow.
Pengambilan gambar di lakukan dengan cara mengikuti objek dalam bergerak searah.
f.Framing[In/Out].
Framing adalah gerakan yang di lakukan oleh objek untuk memasuki [in] atau keluar [out] framing shot.
g.Fading [In/Out].
Merupakan pergantian gambar secara perlahan-lahan.
Apabila gambar baru masuk mengantikan gambar yang ada di sebut fade in,sedangkan jika gambar yang ada perlahan-lahan menghilang dan di gantikan gambar baru di sebut fade out.
h.Crane Shoot .
Merupakan gerakan kamera yang di pasang pada alat bantu mesin beroda dan bergerak sendiri bersamaan kameramen,baik mendekati maupun menjauhi objek.
4.GERAKAN OBJEK[MOVING OBJECT]
a.Kamera sejajar objek.
Kamera sejajar mengikuti pergerakan objek,baik kekiri maupun kekanan
b.Walking [In/Out]
objek bergerak mendekati[in] maupun menjauhi [out] kamera.
Nah itu tadi merupakan beberapa teknik dalam pengambilan gambar menggunakan kamera video.
Namun ada beberapa elemen penting yang harus ada di dalam gambar.
Dan elemen penting tersebut meliputi:
a.Motivasi
b.Informasi
c.Komposisi
d. Suara.
e.Sudut Kamera
f. Kontinuitas.
Selain teknik-teknik maupun tatacara pengambilan gambar yang harus dimiliki oleh seorang kameramen ada hal lain yang harus di miliki yakni sense of art atau rasa seni, karena gambar yang di ambil oleh kameramen merupakan karya seni.
Setiap orang memungkinkan untuk menguasai teknik-teknik pengambilan gambar namun apabila tidak memiliki rasa seni atau keindahan maka hasil yang di dapatkanpun kurang maksimal.
Jadi rasa seni yang tinggi dapat di jadikan modal utama untuk menjadi kameramen.
Semoga berhasil.
Apa yang dimaksud dengan Kamera Digital SLR Lens?
Pertama, apa artinya SLR? Ini adalah singkatan dari Single Lens Reflex. Yang pada dasarnya berarti bahwa ketika Anda melihat melalui jendela bidik Anda melihat persis apa lensa melihat. Keuntungan dari Kamera digital SLR Lensa adalah bahwa Anda dapat mengubah lensa, yang praktis tidak ada jeda waktu sehingga Anda dapat mengambil foto tindakan, dan digital SLR memiliki besar sensor gambar yang menghasilkan foto berkualitas tinggi.
Karena SLR digital memberikan foto berkualitas lebih baik daripada kamera kompak Anda harus berharap untuk menjadi lebih mahal. Sebenarnya Anda bisa mendapatkan Kamera SLR Lensa Digital untuk tentang harga yang sama sebagai kamera kompak ujung atas. Namun, itu hanya mana dimulai, harga dapat dengan mudah masuk ke ribuan dan doesn t berhenti dengan kamera. Karena lensa yang dipertukarkan, Anda akan memerlukan lensa yang tepat untuk gaya Anda Fotografi. Anda juga akan memerlukan kasus membawa atau tali leher juga. SLR digital tidak akan pas di saku Anda seperti kompak tidak.
Jika Anda ingin mengambil foto zoom dengan kamera kompak Anda hanya menekan sebuah tombol untuk terlibat zoom elektronik. Dengan SLR Anda harus menggunakan lensa yang tepat dan manual zoom.
Ada poin yang baik dan buruk untuk kedua jenis kamera tetapi pada akhirnya itu adalah ke jenis foto yang Anda ambil dan kualitas yang Anda butuhkan dari mereka. Jika Anda ingin mengambil foto terlihat profesional, Anda ingin memiliki kontrol lebih besar atas foto Anda, Anda ingin rekaman tindakan, Anda ingin Anda dapat pertukaran lensa dan Anda ingin mengambil foto dalam cahaya redup maka SLR sangat cocok untuk Anda.
Namun, jika Anda ingin dapat mengambil kamera Anda dengan Anda di saku atau tas Anda, dapat memperbesar di klik sebuah tombol, dan Anda senang memotret mengambil gambar kemudian mungkin cocok kompak Anda lebih baik.
Ini benar-benar merupakan pilihan pribadi hanya dibatasi oleh ukuran dari saku Anda.
Apa yang dimaksud dengan Kamera Vidio
Video streaming adalah istilah yang sering kita gunakan saat melihat video diinternet melalui browser dimana kita tidak perlu men-download file video tersebut untuk dapat memutarnya. Istilah ini tersebut terdiri dari dua suku kata yaitu video dan streaming, secara istilah video berarti teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak, sedangkan streaming berarti proses penghantaran data dalam aliran berkelanjutan dan tetap yang memungkinkan pengguna mengakses dan menggunakan file sebelum data dihantar sepenuhnya.
Jadi video streaming dapat diartikan transmisi file video secara bekelanjutan yang memungkinkan video tersebut diputar tanpa menunggu file video tersebut tersampaikan secara keseluruhan.
Video streaming banyak diimplementasikan pada dunia pertelevisian untuk melakukan siaran dari website atau mengirimkan gambar siaran langsung melalui website atau disebut juga live streming. Jadi gambar yang didapatkan dari siaran langsung, sesegera mungkin ditransmisikan dan dapat diputar melalui internet.